Berhasil atau tidaknya pengajaran menulis, salah satunya disebabkan oleh cara yang ditempuh guru dalam mengajarkan menulis. Menurut Nurhasanah&Widodo (1993:70–72), ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam mengajarkan kemampuan menulis adalah sebagai berikut.
(1) Prinsip
Menulis adalah ketrampilan berbahasa. Ketrampilan akan dapat dicapai kalau banyak berlatih. Oleh karena itu, untuk mencapai ketrampilan itu, siswa harus diberi banyak latihan atau tugas-tugas. Sebelum guru memberikan tugas-tugas kepada siswa, guru harus menjelaskan tugas-tugas apa yang diberikan kepada siswa dan apa yang harus dilakukan dan diperhatikan siswa.
(2) Pembimbingan
Bimbingan perlu diberikan secara intensif sejak siswa mulai belajar menulis sampai menghasilkan tulisan. Setelah siswa menghasilkan karangan, pengoreksian terhadap karangan perlu dilakukan dan hasilnya perlu diinformasikan kepada siswa. Guru bersama-sama siswa bisa mendiskusikan bagaimana pembetulan karangan itu karena yang diperlukan dalam karangan ini adalah siswa mengetahui bagaimana seharusnya mereka mengarang.
(3) Sifat pengajaran
Pengajaran menulis bisa dilakukan dengan dasar berikut ini.
(a) Pengajaran menulis bisa dimulai dari latihan aspek-peraspek kemampuan menulis, kemudian dilanjutkan dengan latihan menulis karangan secara utuh.
(b) Pengajaran menulis bisa dimulai dari teori tentang menulis, kemudian dilanjutkan ke praktek menulis, atau sebaliknya.
(c) Hal-hal yang ditulis dimulai dengan hal-hal yang dikenal siswa atau berada di lingkungan siswa ke hal-hal yang belum dikenal siswa.
(4) Media
Media pengajaran menulis bisa diambil dari contoh-contoh karangan yang sudah ada, bisa diambil dari surat kabar atau majalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar