Kamis, 07 Juni 2012

Pengertian Pengukuran, Asesmen, dan Evaluasi dalam Pembelajaran Menulis

Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam kegiatan pembelajaran. Dengan penilaian, guru akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik. Sesungguhnya, dalam konteks penilaian ada beberapa istilah yang digunakan, yakni pengukuran, assessment dan evaluasi.
Pengukuran atau measurement merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numeric (Wordpress, 2008).
   
Winkel (1996:477) juga mengatakan bahwa pengukuran merupakan deskripsi kuantitatif tentang keadaan suatu hal sebagaimana adanya atau tentang perilaku yang nampak pada seseorang, atau tentang prestasi. Untuk itu, pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan merupakan instrumen untuk melakukan penilaian. Nurhasanah&Widodo, (1993:72) mengatakan bahwa pengukuran kemampuan menulis adalah proses atau tindakan untuk menentukan kualitas kemampuan menulis. Nurhasanah & Widodo (1993:72–74) memaparkan ada empat jenis pengukuran untuk mengukur kemampuan menulis yaitu sebagai berikut.
(1) Pengukuran subjektif, adalah pengukuran yang dilakukan dengan cara memeriksa langsung karangan berdasarkan impresi pemeriksa.
(2) Pengukuran objektif, adalah pengukuran yang dilakukan dengan cara mencocokkan pekerjaan dengan kunci yang ada
(3) Pengukuran global, adalah pengukuran yang dilakukan secara global tanpa melihat aspek-aspek kemampuan menulis yang mendukungnya agar melihat kemampuan menulis secara utuh.
(4) Pengukuran aspek-peraspek, adalah pengukuran kemampuan menulis yang bertujuan untuk melihat kemampuan aspek-peraspek yang mendukung kemampuan menulis secara utuh.
Sementara, pengertian asesmen (assessment) adalah kegiatan mengukur dan mengadakan estimasi terhadap hasil pengukuran atau membanding-bandingkan dan tidak sampai ke taraf pengambilan keputusan (Wordpress, 2008). Sedangkan evaluasi secara etimologi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang bertarti value, yang secara secara harfiah dapat diartikan sebagai penilaian (Echols&Shadily, 1996:220). Namun, dari sisi terminologis ada beberapa definisi yang dapat dikemukakan. Dalam Wordpress (2008), ketiga definisi evaluasi dari sisi terminologis yaitu:
(1) suatu proses sistematik untuk mengetahui tingkat keberhasilan sesuatu.
(2) kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik dan terarah berdasarkan atas tujuan yang jelas.
(3) proses penentuan nilai berdasarkan data kuantitatif hasil pengukuran untuk keperluan pengambilan keputusan.
Berdasarkan pada berbagai batasan 3 jenis penilaian di atas, maka dapat diketahui bahwa perbedaan antara evaluasi dengan pengukuran adalah dalam hal jawaban terhadap pertanyaan “what value” untuk evaluasi dan “how much” untuk pengukuran (Wordpres, 2008). Sedangkan asesmen berada di antara kegiatan pengukuran dan evaluasi. Akan tetapi, sekalipun makna dari ketiga istilah (measurement, assessment, evaluation) secara teoretik definisinya berbeda, tetapi dalam kegiatan pembelajaran terkadang sulit untuk membedakan dan memisahkan batasan antara ketiganya dan evaluasi pada umumnya diawali dengan kegiatan pengukuran (measurement) serta pembandingan (assessment).
Winkel (1996:475) mengatakan bahwa evaluasi adalah penentuan sampai berapa jauh sesuatu berharga, bermutu, atau bernilai. Evaluasi terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa dan tehadap proses belajar mengajar mengandung penilaian terhadap hasil belajar atau proses belajar itu. Salah satu kegiatan evaluasi pembelajaran dapat dilakukan dengan pengukuran. Adapun langkah-langkah pokok dalam penilaian secara umum terdiri dari: (1) perencanaan, (2) pengumpulan data, (3) verifikasi data, (4) analisis data, dan (5) interpretasi data.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar